Kidung tembang malam
meluncur dari mulut yng diam
mengusir sepi yg mencekam
kutarik selimut rembulan
tuk mengusir dingin yang dalam
jiwa ku bergetar
saat sentuhan tangan Nya membelaiku
pada angin yang berlalu
menebar dedaun kering
jatuh satu persatu
bagai gemuruh ombak
dadaku membuncah
kian kuat jiwa ini meraba
kapan giliran ku tiba
mengering dan layu...
duhai jiwa...
saat nya pasti tiba
kepastian yg niscaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar