Sabtu, 05 Maret 2011

SENDIRI BY Budi Syuhandi

Kubawa berlari dari ketandusan hati
saat merajut waktu dalam pintalan detik
menyisiri pantai hati yang tak berombak
sendiri kubermainkan senja sedangkan mega semakin merah
kucari kau dalam sudut hari yang hilang
kala camar yang pergi tak pernah kembali
terseret bersama angin ditenggelamkan kabut
kuresapi angin saat embun menetesi tubuh
aku yang terlelap dihamparan pasir
menunggu camar yang telah pergi
datanglah lagi bersama angin
yang sudah seribu malam tak pernah berhembus lagi
mati dan bisu
seperti hati yang terus membeku
di ujung senya diantara embun aku selalu tertidur dihamparan pasir pantai,saat purnama hingga embun menetes
aku terbangun, tapi kau tak pernah hadir lagi
menjadikan pantai ini selalu mati dan sunyi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar