Kamis, 24 Maret 2011

KERINDUAN BY Alam Biru-Nya - Yusnaeni Sofi

Hati ini kaku beku terbalut rindu
mmbuat badan ku menggigil menagih wujud nya
sesak dada ku...
jenuh menghimpit ruang hayal ku

tentang rindu yang menguras senyum
tentang rindu yang menekuk nadi
tentang rindu yang menjalar pada darah
tentang rindu yang menghenyak malam sunyi
hingga rindu membuat mata tak bisa terpejam
hingga rindu membuat mulut tak bisa bicara
hingga rindu membuat kaki tak bisa melangkah
hanya diam membisu

Hingga akupun kehilangan kata
aku coba menepis nya namun tak mampu
mengakar di urat nadi ku merangakai rasa yg dlam
tak kuasa ku menampung rindu yg mnyeruak di dinding kalbu..
ku sapa resah ku d keheningan
membakar sudut-sudut hati
karena ku sangat harapkan hadirnya
ku ingin dia ada, membaca dongeng seblum tidurku

rasakan rindu itu semakin deras menekan ulu hati

Dan mematikan rasa maluku
mengingatnya damaikan jiwa
menyapanya menghangatkan kalbu
memanggilnya menggairahkan sisa nafasku

Rasakan rindu itu semakin keras hinnga nafas semakin sesak
hingga dirimu berteriak acccccgghhhhhhh\

ingin kucabik kucabik dinding langit..
ingin ku rengkah gunung himalaya
ingin ku selami samudera yg dalam
ingin ku hentakkan kaki ku di gurun keresahan ini
agar tak ada lagi mendung hitam
yang mmbuat asa ku menciut
karena matahari itu slalu ada
yang akan ku gapai dengn sepenuh hasrat
selaul berharap agar tak ada lagi tembok yang mnghalagi langkah kami

Langkah tak terhalang
pada denyut bumi yang isyaratkan damai
akan sentuhan kasih yang nyanyikan keindahan rasa
hingga kau tersenyum
hingga kau tertawa
akan kerinduan yang mencium raga

tertawa denganya yg selalul damaikan hatiku
bersama nya kutemukan jawaban resah ku
bersamanya bangkitkanku dari kelumpuhan hati

Resah mematuk pada dentang malam
hingga terkulai di derasnya kabut

Oase cinta mengalir jernih obati dahagaku
kafilah tetap berlalu membawa gundah ku pergi jauh
kerinduan ini tak pernah akan kunjung padam
hinggaku temukan syair2 cita baru

Syair yang membawamu melayang
pada hamparan pucuk pinus
yang terang benderang akan cahaya yang menyelimuti
hingga dirimu tersenyum dan jiwamu terang

Tak peduli entah berapa banyak duri kaktus menusuk
tak hirau entah berapa banyak belati kepahitan hidup mengoyak lembran langkah ku
namun tak mematikan benih rindu yg telah lama ku semai di jingga kecil ku
karena aku adalah nafas nya
karena dia adalah jantungku
dan diri nya denyut nadiku

Dia memberi seteguk air kesucian yang sirami rasa
memberi nilai pada arti hidup yang berliku
hinga ku sampirkan pada kelopak hati''
akan kerinduanku yang mengerus resah
ingin ku simpan malam dengan indahnya
ingin ku dekap siang dengan senyumnya
dan aku menangis bahagia akan damai yang tercipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar