Merayap pada kegelisahan hati
melontarkan hasrat dari kedalaman angan
memburu cinta diantara belantara kepalsuan
sendiri tak peduli rasa
untain nada cinta menjadi hambar di bibir
telah menebar kasih putih dihamparan sabana
namun aroma kepalsuan bertahta
bertabir kebohongan
terasa gersang,laksana ilalang kering
merengas pada kemarau panjang
nyaris membakar diri
Ketika musim berganti
mendung memberi asa
setelah menggantung kumpulan awan pekat
tetes tetes kesejukan dalam butiran hujan meluncur
membasahi tubuh dan hati yang retak
merekatkan kembali serpihan hati
membasuh kegelisahan dan luka yang sudah mengering
Bergantinya musim adalah perubahan
mencari bongkah- bongkah ketulusan
karena sebuah ketulusan adalah mutiara yang keluar
dari kerangka rumah rumah kasih
titipan sang pencipta ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar