senyap malam merayap tiba
menambahkan kegelisahan bercengkrama
seperti malam malamku sepanjang waktu
menjalani kesendirian tiada menentu
ingin rasanya aku menolak
kehadiran mimpi mimpi itu
namun berat slalu kurasa
aku begitu resah menghadapinya
sahabatku akan pergi jauh dariku
dan tak akan kembali padaku
oh, tuhan....
mengapa pekenalan ini mesti terjadi
mengapa keakraban ini harus terjalin
bila saatnya nanti harus berpisah?
memang aku mengerti sepenuhnya
ada perjumpaan ada pula perpisahan
namun mengapa harus secepat ini
mengapa kau tinggalkan aku saatku tak menentu
sedangkan...
masih kuingat
jempol manismu kian jahil menggoda statusku
sedangkan...
masih kuingat
komentarmu yang lucu mengocok perutku
sedangkan...
masih kuingat
lirih tutur katamu bijaksana berpetuah bagiku
kawan,
ku takkan menyesal telah mengenalmu
meskipun hanya sesaat dan singkat
karena tlah banyak nasehat kudapat darimu
hingga membawaku pada perjalanan disini
kawan,
betapa indra indraku kini
tengah saling merasakan
arti sesaat kebersamaan kita
bercanda tawa dan bekerja sama
dalam suka maupun duka
kawan,
maafkan aku
bila aku tak mampu memberikan apa apa padamu
namun aku masih bisa memberikan sebuah kehangatan
dari sebuah jalinan persahabatan sejati
saat kau kembali nanti
dan...
kuingin engkau tahu
hanya satu nuansa kuberi
pada langit yang sama sama membiru
LANGITKU LANGITMU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar