Kusapa hening malam dengan jiwa penuh luka
merenda butir butir aksara terbingkai ditepian surga
meleburkan kasta pada jenjang waktu tak terhingga
terbias pada dinding kaca
Batasku ditanduk risau
manakala celoteh burung terdengar lirih saling berkicau
sejenak membiusku kedalam peperangan kata
menjungkirbalikkan ke alam fatamorgana
Kupuji kalian putih
mereka anggap bawaan benih
kujatuh terjungkal
mereka tawa terpingkal pingkal
mengatasnamakan pembenaran karna trah
semua itu membuatku jengah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar