Minggu, 05 Juni 2011

BUNGA BUNGA CINTA BY Alam Biru-Nya-Adinda Bianca Biru-Nya

Secercah pagi
Kuyakinkan padamu dalam bingkai jendela
seberkas sinar kubukakan untukmu
langit menghamparkan lembaran biru di kakimu
padang sajadah, tempat doa doa ditanam dan diranumkan
tempat langkah kita tumbuh menjadi ilalang cahaya
bunganya bertaburan memenuhi semesta.

Sejadah kuhamparkan pada bumi yang bercahaya

di ladang hatimu tumbuh butiran padi yang menguning
dalam nyanyian syair syair cinta yang berselimut doa terucap hanya namamu
menebar cahaya rindu yang bertabur laksana bintang terang
hingga kupetik rembulan untuk kulingkarkan di jari manis tanganmu
menyelusuri hari dengan kidung cinta yang tak habis
bersama arak arakan asmaNYA yang terlantun di relung hati

Malam di sisimu


terjaga dengan ciuman semerah saga

seolah mimpi baru dimulai
mentari bergelayut di dedaunan
aku bergelayut di dada
menyeduhkan dekap kehangatan
lihatlah, embun di lengkung kelopak mawar
berkilau menjelma bianglala.

Aku hangatkan raga dan jiwamu dalam dekapan kasih dan sayang yang terpancar selalu

mengharumkan udara udara malam akan keindahan wangi kesturi
memancar di mersucar cinta kita yang terus menyala dengan cahaya kelembutanNYA
aku tidak bisa berkata tidak akan cahaya yang datang lembut
begitu indah dari selubung ragamu dari senyum jiwamu
terus mengalir bagai aliran sungai yang bergemericik bening
menabur rindu dan menuai cinta di ladang langit yang biru

Jantungku berdebar indah untukmu. Dawai-dawai yang tak pernah kehabisan getar, berirama melantunkan rindu. Menggema nada-nada cinta merangkai simfoni kehidupan kita. Pada gemuruh air terjun, pada angin yang berhembus di daun-daun, pada kicauan burung-burung dan rumpun bambu yang bersenandung. Senantiasa kita dengar musik anggun yang menggetarkan jiwa.


Aku bawa dirimu melayang ke hamparan taman langit yang penuh rimbun dengan nyanyian harpa para bidadari surga hingga kita tersenyum dalam suka tertawa penuh bahagia

mengeja bait bait kasih yang kita tanam dengan biji biji tasbih yang kita tuai
hingga berbuah ranum laksana rembulan malam yang hangati persada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar